Rabu, 21 Oktober 2009

KOTA BATU "PETRA" YORDANIA

KOTA BATU 'PETRA' YORDANIA


Petra adalah sebuah situs arkeologikal di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung yang membentuk sayap timur Wadi Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba. Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania.


Petra adalah kata dari bahasa Yunani yang berarti ''batu'' merupakan symbol teknik dan perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wandi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan mengali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9SM-40M oleh Raja Aretas IV sebagai kita yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.


Nabatean membangun petra dengan sisitem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjirmedadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.
Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Hari ini, Istana Makan Hellenitis yang memilik tinggi 42 meter masih berdiri impresif disana.


Petra yang bisa ditempuh sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari kota Amman, Yordania, dulu adalah ibukota suku Nabatean, salah satu rumpun bangsa Arab yang hidup sebelum masuknya bangsa Romawi.
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan unta dan domba.
Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Arab kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.


Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku Nabatean memberanikan diri mulai ikut dalam perdaganan dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania dan selatan Laut Mati. Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia.
Suku Nabatean akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses, dengan berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal dari Arab bagian selatan dan India timur.
Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku Nabatean memutuskan untuk menetap di wilayah batu karang Petra.
Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke sana. Suku Nabatean akhirnya berhasil membuat kota internasional yang unik dan tak biasa.
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah.
Pada tahun 106 M, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss, Johann Burckhardt memasuki kota itu dengan menyamar sebagai seorang muslim. Legenda Petra pun meruak kembali di zaman moderen, dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan.
Petra di Yordania, adalah situs purbakala. Petra dikelilingi gunung. Di sini ada gunung setinggi 1.350 meter dari permukaan laut. Inilah kawasan tertinggi di areal ini yang disebut Gunung Harun (Jabal Harun) atau Gunung Hor atau El-Barra.
Gunung Harun paling sering dikunjungi orang. Para pengunjung percaya, di puncak Jabal Harun inilah, Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi Musa.
Di abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Firaun.
Di abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabataea yang kaya dan kuat, menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu, Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Di masa itulah dibangun kuil agung.
Tahun 100-an Masehi, Romawi pernah menguasai wilayah ini. Arsitektur di Petra pun terpengaruhi arsitektur Romawi.
Pada 600 Masehi di Petra dibangun gereja. Abad ke-7 Masehi, Islam hadir, dan pada abad ke-14, makam Nabi Harun di Jabal Harun menjadi tempat keramat dari umat Islam, selain kaum Yahudi dan Kristiani.
Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya.
Setelah Perang Salib di abad ke-12, Petra sempat menjadi ‘kota yang hilang’ selama lebih dari 500 tahun

Kamis, 15 Oktober 2009

PIRAMIDA GIZA

Piramida Giza



Selama masa pemerintahan Mesir kuno, para firaun membangun sebuah pusat kebudayaan dan pemerintahan yang kuat di wilayah lembah Nil. Mungkin pencapaian terbesar mereka adalah piramida-piramida raksasa yang dibangun untuk menaungi raja mereka setelah maut menjemput.

Latar Belakang

Penduduk Mesir kuno percaya bahwa ketika seorang firaun meninggal, ia akan menjadi Osiris, raja orang-orang mati. Sedangkan firaun yang baru akan menjadi Horus, dewa langit dan pelindung dewa matahari. Siklus ini dilambangkan dengan terbit dan tenggelamnya matahari.

Sebagian dari roh firaun yang meninggal, disebut juga Ka, dipercaya masih tetap berada di tubuh jasmaninya. Karena itu mayat sang firaun harus dijaga dengan baik. Jika mayat itu tidak dirawat dengan baik, firaun itu tidak akan bisa menjalankan tugasnya sebagai raja orang-orang mati. Jika hal ini terjadi, maka siklus tersebut akan putus dan malapetaka akan menimpa Mesir.

Untuk mencegah bencana tersebut, setiap mayat firaun yang meninggal segera dimumikan. Semua hal yang dibutuhkan oleh sang raja sesudah kematiannya disediakan di kuburannya seperti bejana-bejana tanah liat, emas, makanan, perabot dan bahkan boneka-boneka berbentuk pelayan yang disebut Ushabti.

Setelah itu, untuk menjaga dan melindungi mayat firaun, orang Mesir membangun kuburan-kuburan yang megah berbentuk piramida.

Piramida - siapakah yang membangunnya ?
Tidak seperti yang sering kita dengar, piramida tidak dibangun oleh para budak atau orang asing. Hasil penggalian arkeologi menunjukkan bahwa piramida dibangun oleh penduduk asli Mesir dengan pengawasan dari pejabat istana.

Luar biasanya, para penduduk yang membangun piramida juga membangun fasilitas-fasilitas penunjang seperti tempat pemanggangan roti, asrama, pekuburan dan bahkan fasilitas kesehatan. Menurut perkiraan, setiap hari dibutuhkan sekitar 100.000 ikat bawang dan 200.000 potong roti untuk memberi makan para pekerja.

Para buruh yang membangun piramida ini juga bangga dengan pekerjaannya. Mereka sering menyebut diri mereka "Sahabat-sahabat Khufu".

Piramida - Saqqara

Hingga tahun 2008, telah 118 piramida yang ditemukan di Mesir. Piramida tertua yang diketahui adalah piramida yang digunakan untuk kuburan firaun Djoser yang ada di Saqqara dan diperkirakan dibangun pada tahun 2600 SM.


(Djoser)

Bangunan luar biasa ini didesain oleh seorang tokoh misterius Mesir bernama Imhotep dan dibuat dengan menumpuk batu sedemikian rupa sehingga membentuk tangga menuju puncak. Ini dibuat agar roh-roh orang yang sudah meninggal dapat naik ke langit dengan melewati tangga-tangga tersebut.
(Imhotep)

Pencapaian ini begitu luar biasa sehingga Imhotep kemudian dijadikan dewa oleh bangsa Mesir 1.400 tahun setelah kematiannya.

Piramida - Giza

Dari 118 piramida yang telah ditemukan, ada satu yang dianggap sebagai pencapaian terbesar bangsa Mesir, yaitu Piramida Khufu (cheops). Piramida ini adalah satu diantara tiga piramida yang terletak di wilayah Giza. Dua lainnya yang berukuran lebih kecil bernama piramida Khafre dan Piramida Menkaure.

(Khufu)


(Khafre)


(Menkaure)

Piramida Khufu mulai menarik perhatian dunia ketika Herodotus, sejarawan Yunani, menyinggungnya dalam tulisan-tulisannya.

Diperkirakan sekitar 20.000 - 30.000 pekerja membangunnya dalam kurun waktu 80 tahun. Piramida ini dibangun sebagai kuburan bagi raja Khufu dari dinasti ke-4 Mesir. Sampai sekarang struktur raksasa yang luar biasa ini belum bisa ditiru oleh teknologi modern.

Piramida Khufu dibuat dengan struktur berupa empat sisi triangular dan dasar segiempat sama sisi. Luasnya meliputi wilayah sekitar 0,5 km2. Tingginya sekitar 148 meter. Namun karena erosi, maka piramida itu kini hanya memiliki tinggi 137 meter yang tediri dari 203 undakan. Panjang masing-masing sisi dasarnya adalah 230 meter. Sudutnya adalah pada 51 derajat, 51 menit dan 14,3 detik. Ia juga memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia selama 3.800 tahun.

Jumlah batu yang digunakan untuk membangun piramida ini berjumlah sekitar 2,5 juta blok batu. Masing-masing seberat 2 ton hingga 70 ton dan berat total piramida ini diperkirakan sekitar 6,5 juta ton. Ini membuat piramida ini menjadi struktur bangunan terberat di dunia. Ini juga berarti Arsitek piramida tersebut memiliki pengetahuan mengenai geologi untuk menentukan lokasi pembangunan yang kuat menahan beban seberat itu.

kebanyakan jenis batu yang digunakan untuk membangunnya adalah batu kapur kuning. Namun untuk beberapa interior, ia menggunakan batu granit yang keras. Luar biasanya, batu yang ada di puncak piramida dan di dasar piramida memiliki jenis sama dan diperkirakan berasal dari pertambangan batu yang sama. Batu-batu ini dipotong dengan presisi yang luar biasa sehingga ketika ditumpuk, sekeping kartu atm tidak bisa menembus celahnya.

Karakteristik
Ada hal-hal yang menarik ditemukan di Piramida ini. Pertama, Piramida khufu ternyata memiliki kesejajaran dengan empat arah mata angin pada kompas. Ini artinya empat sisinya menghadap ke arah utara, timur, selatan dan barat. Ketidaksesuaian dengan utara hanya sekitar 1/12 derajat. Yang mengejutkan tentu saja, mereka membuat struktur dengan karakteristik ini tanpa kompas yang pertama kali ditemukan sekitar tahun 1500 Masehi. Ini menunjukkan bahwa para arsitek Mesir telah memiliki pengetahuan memadai mengenai arah angin.

Selain itu, Max Toth dalam bukunya mengenai piramida mengatakan bahwa piramida khufu mewakili hukum-hukum universal yang diekspresikan secara geometri. Hal ini kelihatannya sukar untuk disangkal. Contohnya adalah pada karakteristik-karakteristik ini :

Perimeter Piramida, yaitu jarak antara empat sisi di dasarnya ternyata memiliki korelasi dengan lingkaran bumi.

Jumlah hari dalam 100 tahun adalah 36.524 hari. Ini sesuai dengan total inci pada perimeter Piramida.

Rasio antara tinggi piramida dengan perimeter dasarnya adalah persis 3,14 atau kita kenal juga dengan sebutan Phi.

Selain karakteristik geometri, karakteristik yang luar biasa lainnya adalah Temperatur didalam Piramida yang berada pada kondisi tetap, yaitu 68 derajat fahrenheit, sama persis dengan temperatur internal bumi.
Pandangan Alternatif

Hingga kini, secara umum, piramida diketahui sebagai kuburan para raja. Namun bagi beberapa orang, fungsinya lebih daripada itu. Salah satu hipotesis alternatif yang paling terkenal adalah teori Erich Von Daniken. Dalam bukunya "Chariots of the Gods" ia mengatakan bahwa piramida dibangun oleh alien yang berasal dari planet lain dengan teknologi maju. Ia mendasarkan teorinya pada struktur piramida yang memiliki teknologi tinggi, terlalu tinggi untuk zaman itu. Hipotesis ini diterjemahkan keadalam banyak film seperti Stargate dan Transformer 2.

Bagi yang lain, mungkin bukan alien yang membangun piramida, namun mereka percaya bahwa piramida memiliki kekuatan mistis. Kelompok-kelompok seperti Rosicrucian, Freemasonry, Kabbalah dan lainnya telah menggunakan piramida sebagai simbol ritual mereka. Contohnya bisa dilihat pada uang kertas 1 dolar dan lambang Amerika serikat yang konon didesain oleh para anggota freemasonry.

Kelompok-kelompok ini juga percaya bahwa lorong-lorong didalam piramida melambangkan tabel waktu, dan persimpangan dari lorong-lorong itu melambangkan sebuah peristiwa besar yang akan terjadi di dunia.

Teori lain yang terkenal adalah teori Orion yang dikemukakan oleh Robert Baucal dan Adrian Gilbert. Menurut mereka, tiga piramida yang terletak di Giza adalah representasi dari tiga bintang di Orion Nebula . Menurut teori ini, orang Mesir adalah keturunan langsung dari alien yang mengunjungi bumi dan para alien itu menyimpan sebagian pengetahuan mereka ke dalam struktur piramida.


Kesimpulan

Piramida, hingga sekarang masih tetap menjadi salah satu bangunan yang paling misterius di dunia. Beberapa waktu yang lalu, peralatan astronomi dan wahana penjelajah milik NASA telah diterjunkan untuk memeriksa seluruh bangunan piramida khufu. Namun anehnya, NASA menolak mempublikasikan hasil penyelidikan terhadap ruang bawah tanah di dalam Piramida.

Hal ini telah memicu berbagai teori di kalangan penganut teori konspirasi, apalagi ditambah dengan sikap keras pemerintah Mesir yang selalu menolak untuk memberikan ijin terhadap eksplorasi.

Mungkin misteri piramida tidak bisa terjawab hari ini. Namun apabila anda berkesempatan mengunjungi bangunan luar biasa itu, ingatlah bawah ribuan tahun yang lalu, sekelompok bangsa telah membuat sebuah pencapaian yang tidak bisa kita tiru. Jika demikian halnya, apakah kita masih bisa menyebut bangsa kuno sebagai bangsa yang primitif ?